5 Cara Cepat menjadi Teman Curhat yang Asik | SamLike

  • Whatsapp

inspirasi – Oke, setau saya sih kepribadian manusia itu ada bermacam-macam tapi yang biasanya menonjol itu antara Extrovert (terbuka) dan Introvert (tertutup). Nah, jujur saja saya sendiri lebih cenderung termasuk orang yang berkepribadian Introvert, jadi saya lebih banyak merenung memikirkan pendapat daripada mengungkapkan pendapat dan tidak ada yang salah akan hal itu. Apapun kepribadian asli kita, yakinlah bahwa Tuhan pasti memberikan keunikan tersendiri dalam diri kita semua.

Read More

Menjadi teman curhat yang baik itu memang susah-susah gampang. Teman bicara yang baik akan menikmati aktivitas berbicaranya, membuat percakapan dua arah, entah itu pembicaraan kecil maupun mendalam menceritakan kisah-kisah lucu, intinya bisa saling belajar satu sama lain.

Teman bicara yang baik, pertama dan terutama, biasanya cepat dalam mengekspresikan pendapat mereka, minat, hobi, suka / tidak suka, hal-hal favorit, dan cerita yang mengesankan. Kalo kamu tidak dapat melakukan itu, kamu mungkin memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.

Mungking pertanyaan kita sama, yaitu:


– Apa kita bisa menjadi teman bicara yang baik?

– Apakah ciri-ciri seorang teman bicara yang baik ada & terlihat pada diri kita?

– Apakah kita suka telat untuk mengungkapkan informasi tentang diri kita?

– Apakah kita sering merasa tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapat?

Cara Menjadi Teman Curhat

1. Jadilah Menyenangkan

Ini adalah sifat yang paling umum dari teman bicara yang disukai. Tentu saja, mereka itu sering bergurau dalam percakapannya. Mereka tidak menanggapi segala sesuatu secara serius. Misalkan kamu lagi nongkrong di sebuah cafe dengan seorang teman. Kemudian kamu berdiri hendak pergi ke kamar kecil, dan teman kamu bertanya pada kamu,

“Kamu mau kemana??”


Apa yang akan kamu katakan? Jawaban serius akan berbunyi, ‘ke toilet’.

Tapi respon menyenangkan bisa dikatakan sambil berkata “itu rahasia, lalu berikan senyum misterius” atau mungkin “Aku pergi, aku bosan melihat sikap kamu?” atau “Kepo deh” atau “Aku mau cari seseorang yang lebih menarik untuk diajak bicara”. Silahkan, kamu pasti bisa menemukan ide yang lebih baik. Intinya, jawaban yang melenceng (bercanda) atau yang membuat orang berpikir 2 kali.

Bagaimana rasanya sayur tanpa garam? mungkin tetap membuat kita kenyang, tapi rasanya kurang nendang. Sekarang apa bedanya dengan percakapan sehari-hari? kalo kamu mau bermain dalam percakapan kamu, caranya gampang kamu tinggal tambahkan bumbu hipotesa dan skenario ke dalam setiap percakapanmu. 

Misalnya kalimat standarnya “Jika dia melakukan ……., pasti akan menyenangkan.”


Sekarang mari kita menambahkan situasi hipotesa untuk itu, “Untung dia tidak melakukan hal itu karena siapa tahu, dia bisa ditangkap!” atau “dia bisa dipecat!” atau “dia bisa saja ditangkap oleh bajak laut!” Kamu yang menemukan idenya.

Berikut ini salah satu contoh lagi: Seorang teman mengunjungi rumah kamu dan duduk di sofa. Sebelum kamu menyadarinya, kucing kamu bernama kitty, melompat dan mulai bergesekan dengan kepala teman kamu. Kamu mungkin berkata, “Kitty memang ramah”. Tapi Kamu bisa membuat kalimat kamu jauh lebih menarik dengan menambahkan, “kitty akan bercumbu dengan kamu di lain waktu!”.

2. Jadilah Sederhana dan Positif

Teman bicara yang baik selalu rendah hati dan memiliki pandangan yang positif.

Mereka mungkin menyusun kata-katanya dengan nada sederhana seperti, “Saya tidak tahu banyak, tapi aku tahu bahwa dia…”

Ketika mereka menanggapi seseorang, mereka mencari bagian-bagian yang positif. Daripada mengatakan secara langsung yang cenderung negatif seperti, “dia menyebalkan”. Mereka lebih memilih mengatakan, “Ya, mungkin dia sedang lelah”.

3. Berbagi Informasi Menarik

Teman bicara yang baik membawa informasi baru ke dalam percakapan. Dan bukan teori yang tidak perlu tentang fisika nuklir tetapi informasi yang menyenangkan dan relevan dengan pendengarnya. Mereka memilih informasi dimana pendengar mereka akan sangat mungkin untuk menikmati.

Jika mereka memperkenalkan pengetahuan baru, mereka tidak akan dicap sebagai sombong. Sebagai contoh referensi ke budaya pop, “Ariel benar-benar telah mengingatkanku pada mantan di acara malam tahun baru kemarin, #jomblo.”

Mereka cepat untuk menawarkan keceriaan dan opini segar pada hal-hal sepele. “Kalo aku bisa makan es krim peppermint setiap hari, aku akan menjadi orang yang berbahagia”. Dengan menjaga percakapan tetap ringan dan menyenangkan, semua orang akan menikmatinya. Mereka berhati-hati untuk tidak membuka materi yang berat seperti agama atau politik.

Ungkapkan juga sedikit informasi tentang kesukaan/ketidaksukaan kamu terhadap sesuatu, tapi ingat jangan dulu terlalu berlebihan, cobalah untuk rem sedikit supaya tidak muncul anggapan bahwa kamu ingin mendominasi.

Teman bicara yang menyenangkan juga hebat dalam membawakan pengalaman dan cerita masa lalu. Misalnya, Biasanya orang akan sangat antusias terhadap hal yang telah telah dia lalui, oleh karena itu, cobalah untuk mulai memancing mereka tentang pengalamnnya di masa kecil, bisa mulai dari kamu lebih dulu suka naik pohon, nonton kartun bareng di hari minggu sampai pas di dandanin orang tua setelah mandi sore.

4. Tertariklah kepada Mereka

Dale Carnegie pernah berkata, cara terbaik untuk menjadi orang yang menyenangkan adalah dengan tertarik pada orang lain. Ajukan pertanyaan yang baik, seperti, “kegiatan apa yang kamu sukai?” Tindak lanjuti dengan pertanyaan lebih jauh, ajukan pertanyaan tentang rincian spesifik yang mereka lakukan, seperti, “tolong ceritakan bagaimana caramu melakukannya?”

Memulai percakapan dan munculkan topik yang menarik bagi mereka. Carilah kesamaan, misalnya, “Kopi ini nikmat, bagaimana menurutmu?” dan “Aku menyukai burung dia juga! Sangat lucu”.

Dan ketika mereka berbagi informasi, pastikan kamu memperhatikan dan mendengarkannya. Renungkan apa yang mereka sampaikan, dan buktikan bahwa kamu memperhatikan mereka. Misalnya, dia sedang menceritakan kisah sedihnya, kamu bisa menanggapi itu dengan “Ya, aku hanya bisa membayangkan betapa menyedihkan rasanya”.

5. Jangan Lupakan Komunikasi Non-Verbal Anda

Para psikolog telah secara konsisten menemukan fakta bahwa orang paling tertarik pada mereka yang memiliki energi dalam suara dan tingkah laku mereka. Bagaimana kamu mengekspresikan diri, seringkali, sama pentingnya dengan apa yang kamu katakan. Berikut adalah beberapa tips untuk komunikasi non-verbal yang lebih baik :

Intonasi – Variasikan energi dan infleksi. Buang jauh-jauh suara datar dan monoton. Ketika kamu berbicara, variasikan energi yang kamu masukkan ke dalam setiap kata atau frase. Cobalah untuk menekankan kata-kata penting. Variasikan volume, berbicara sedikit lebih keras untuk frase penting.


Kontrol – kecepatan berbicara kamu. Ada waktunya untuk berbicara cepat-sedang-lambat. Apakah itu penting? Ya tentu saja. Yang penting cobalah untuk mengatakan kalimat yang ingin kamu tekankan dengan lebih lambat.

EYD – Berbicara dalam potongan. Teman bicara yang baik berbicara dalam potongan. Mereka menaruh jeda antara frase dan tidak cepat dalam menghubungkan frase sekaligus. Hal ini untuk mencegah bergumam dan kesalahpahaman serta membuat kata-kata kamu tetap jelas dan jernih. Hal ini juga untuk membantu kamu berbicara lebih fokus pada setiap frase. Ingat, dalam sebuah kalimat pasti ada titik koma.

Gerak tubuh – Gerakan membantu memberikan gambaran dan membuat pendengar kamu tetap tertarik. Pelajari bahasa tubuh seorang pembawa acara talk show atau seorang motivator untuk beberapa ide yang lebih baik. Mereka terus-menerus menggunakan gerakan (tangan) hingga kaki ketika mereka berbicara. 

Saran saya sih tidak perlu membaca banyak teori. Yang perlu diingat hanyalah, ini adalah skill yang berarti semua orang bisa mempelajari cara cepat menjadi teman curhat yang asik namun memerlukan waktu untuk menguasainya (adaptasi). 

Kuncinya adalah Praktek (sering mencoba = cepat bisa). Sabarlah, lama-lama kamu akan terbiasa dan akan menemukan caramu sendiri dan ketika kamu sudah unik, siapa yang bisa menolakmu?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *