samlike.net – Sang maestro campursari pamit. Genap 53 tahun beliau mengisi hidupnya di bumi tercinta, meninggalkan jejak yang tak mungkin dilupakan lintas generasi. Alunan karyanya menjadi pujaan ragam kalangan, dari orang biasa hingga tokoh masyarakat beramai-ramai mengagungkan lagu seniman asal Surakarta ini sebagai ikon jatuh cinta dan patah hati.
Tak ada yang menyangka bahwa gejala sesak nafas menjadi awal mula kepergian Didi Kempot. Sempat dikerok oleh sang istri, kondisnya justru memburuk hingga harus dibawa ke rumah sakit.
Setibanya di IGD, kondisi beliau sudah tak sadarkan diri dan henti jantung hingga dinyatakan meninggal dunia.
“Tiba di IGD pagi ini pukul 07.25 WIB, kondisi tidak sadar, henti jantung, henti napas. Dilakukan tindakan resusitasi namun pasien tidak tertolong. Dinyatakan meninggal oleh dokter pukul 07.45 WIB” – Divan Fernandez, Asisten Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu
Jenazahnya dimakamkan di desa Majasem, Ngawi, Jawa Timur, diiringi lautan pelayat dengan suasana penuh haru. Bahkan saat jenazah masih berada di Solo, kerumunan orang terlihat berdiri diluar pintu masuk seraya menghormati kepergian sang pujaan hati.
Jenazah Didi Kempot dimakamkan di dekat pusara anak pertamanya yang meninggal saat berusia 6 bulan bernama Lintang.
Bergantian, figur penting dan tokoh masyarakat menyampaikan duka mendalamnya. Termasuk Pak Jokowi, Prabowo, Ganjar Pranowo, rekan-rekan musisi dan selebriti tampak mengenang peran Didi Kempot di hidup mereka.
Digilai kaum milenial karena suara merakyatnya yang menyuarakan jeritan perasaan, hingga terbentuknya basis jutaan penggemar berjuluk Sobat Ambyar, yang mana merupakan bagian dari puncak karir sang maestro di dunia seni.
Tapi siapa sangka, 32 tahun karir beliau di dunia musik berawal dari jalanan. Apa yang membuatnya konsisten menciptakan lagu berbahasa Jawa dari tahun ke tahun, inilah kisah hidup Didi Kempot “The Godfather of Broken Heart” yang perlu anda ketahui.
1. Lagu Galau yang Menyelipkan Objek Pariwisata
Ingin memperkenalkan objek wisata di Indonesia menjadi misi Lord Didi dalam menciptakan beberapa karya berjudul ikon lokasi wisata. Seperti Pantai Klayar, Banyu Langit, Bangjo Malioboro, Terminal Tirtonadi, Hingga Jembatan Suramadu.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Stasiun Balapan yang ada di album perdana Didi Kempot.
Lagu ini menceritakan tentang seorang kekasih yang mengantarkan pujaan hati ke stasiun balapan, namun sang kekasih tak pernah kembali. Ada yang mengaitkan kejadian ini dengan kehidupan asli Lord Didi yang pernah patah hati ketika memulai karirnya di Jawa Tengah.
Upayanya mengangkat pariwisata Indonesia terbilang sukses, banyak turis lokal mendatangi objek wisata karena lagu Didi Kempot, dan bertualang menyusuri kisah di lirik lagunya.
2. Kembali Viral Ditengah Para Milenial
32 tahun berkarir di dunia musik, Lord Didi kembali naik daun pada tahun 2019 lalu. Tembang campursari miliknya kini tak hanya dinikmati orang tua, melainkan juga anak-anak muda milenial.
Konsenya di taman Balekambang, Solo, sempat viral di media sosial twitter. Sekelompok anak muda yang menyebut diri mereka sebagai “Surakarta Sad Boy Club” terlihat begitu antusias menyanyikan penggalan lagu ‘Cidro’ dengan sepenuh hati.
Nama Didi Kempot kembali viral setelah Gofar Hilman mengajaknya NGOBAM (Ngobrol Bareng Musisi), ngobrol-ngobrol santai ala Gofar di channel youtube miliknya.
Tidak disangka, acara yang awalnya dibuat dengan konsep sangat sederhana, ternyata dihadiri kurang lebih 1500 orang.
Viralnya nama Didi Kempot membuatnya banyak diundang ke berbagai acara besar di televisi, hingga acara resmi di istana negara.
#mau nambah wawasan?
Baca juga: Sering Disebut Dalam Al-Qur’an, Inilah Buah yang Sangat Bermanfaat
Baca juga: Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Luka Akibat Knalpot
3. Awal Mula Dijuluki “The Godfather of Broken Heart”
The Godfather, film legendaris yang dianggap sebagai masterpiece di industri perfilman dunia. Film ini menceritaka tentang pimpinan mafia bernama Don Vito Corleone. Digambarkan sebagai sosok yang sangat powerfull dan memiliki banyak pengikut, hingga akhirnya mendapat julukan “The Godfather”.
Serupa tapi tak sama, julukan Godfather pun tersemat dalam diri Didi Kempot yang memiliki banyak penggemar layaknya Don Vito. Namun jangan pernah mengaitkannya dengan mafia, karena urusan julukan ini adalah dengan perasaan patah hati.
Alunan musik yang menyihir serta lirik lagu yang banyak berkisah mengenai kesedihan, sakit hati, dan cerita penantian, membuat almarhum Didi Kempot mendapat julukan “The Godfather of Broken Heart” alias Bapak Patah Hati.
Para penggemarnya pun menamai diri mereka dengan julukan Sobat Ambyar untuk menggambarkan betapa hancurnya hati karena gagalnya cinta mereka. Bahkan tidak sedikit yang sampai meneteskan air mata begitu mendengar alunan lagu dan lirik menyayat hati yang dibawakan sang legenda, Lord Didi Kempot.
4. Sihir Didi Kempot di Lagu-Lagu Hits Berbahasa Jawa
Tidak ada yang menyangkal, bahwa daya magis alunan lagu Didi Kempot mampu menyihir para penggemarnya.
Walau mengusung bahasa daearah, seantero tanah air bahkan penikmat musik di luar negeri turut mengapresiasi karya Didi Kempot. Mereka seakan terlena dengan lirik-lirik patah hati yang dibawakan dengan ceria oleh sang maestro.
Walau berbahasa Jawa, salah satu lagunya berjudul ‘Cidro’ justru populer di Belanda dan Suriname, setelah dirinya mengadakan konser di periode tahun 90an.
Total Didi Kempot sempat manggung di Suriname sebanyak 11 kali dan dua kali di Belanda.
Wis sakmestine ati iki nelongso, wongsing tak tresnani mblenjani janji.
Penggalan lirik dari lagu ‘Cidro’ tersebut bermakna ingkar janji.
Lagu ini mengisahkan tentang seorang pria yang dikhianati kekasihnya, padahal pria itu sangat menyayanginya. Pria ini juga seolah tak percaya bahwa sang kekasih bisa tega mengingkari janjinya.
Didi Kempot hanya memerlukan waktu 1 jam untuk membuat lagu ‘Cidro’ berikut nada dan liriknya
#mau jualan laris? Lihat Video Tutorial Bisnis Gratis ini
5. Tahun 2020, Didi Kempot Memperoleh Penghasilan Royalti yang Tinggi
Segudang pencapaian diraih Didi Kempot, yang peling menarik atensi tahun ini adalah nominal royalti. Lord Didi diklaim sebagai musisi yang menerima royalti terbanyak pada tahun 2020.
Royalti merupakan jumlah yang harus dibayarkan atas karya ciptaan, yang digunakan, atau disebarkan ke ranah publik.
Hal tersebut tidak mengherankan, sederet lagu ciptaannya membanjiri stasiun televisi hingga berbagai acara musik. Sebuah lembaga manajemen kolektif pengelola hak cipta musisi tanah air yang diketuai Marcell Siahaan, merilis daftar penerima jumlah royalti terbanyak pada hari musik nasional pada 9 maret.
Didi Kempot berstatus salah satu penyanyi dengan penerima royalti terbesar. Ia bersanding dengan Iwan Fals, Raisa, Via Vallen, Anji, dan Judika. Meski tidak mencantumkan angka rinci pada daftar tersebut, royalti yang diterima adik kandung Mamiek Prakoso ini menyentuh ratusan juta rupiah.
Gelontoran rupiah dari royalti menjadi salah satu sumber pemasukan para musisi
6. Kisah Hidup Didi Kempot, Dari Penyanyi Jalanan Hingga ke Istana Presiden
Terlahir dengan nama Dionosius Prasetyo, sang maestro ternyata berlatar belakang seni. Sang ayah adalah pemain Ketoprak di Jawa Tengah, sedangkan sang ibu merupakan penyanyi tradisional di Ngawi. Kakaknya, Mamiek Prakoso juga tenar sebagai pelawak ternama Srimulat.
Penyanyi yang identik dengan rambut panjang ini mulai terjun ke dunia musik pada pertengahan tahun 1980-an sebagai pengamen jalanan.
Dari sini pula, nama Didi kempot berasal. Kempot merupakan singkatan dari “Kelompok Penyanyi Trotoar“.
Ia memilih lagu campursari karena prihatin dengan sedikitnya anak-anak muda yang tertarik dengan musik tersebut.
Kini misinya tersebut terbilang berhasil, bukan cuma anak muda, The Godfather of Broken Heart ini juga berhasil membuat sang presiden Indonesia, Jokowi Dodo, bernyanyi lagu ‘Sewu Kuto’ saat diundang ke istana presiden.
Tahun 1996, Didi kempot pernah tinggal sementara di Rotterdam, Belanda, dengan menggarap lagu berjudul ‘Layang Kangen’
7. Pakde yang Dermawan dan Berlaku Positif
Berpulangnya Didi Kempot juga membawa kesedihan bagi para penggiat anti narkoba. Musiknya yang mampu menenangkan hati seluruh masyarakat Indonesia, membuat Badan Narkotika Nasional mempercayakan Didi Kempot sebagai Duta Anti Narkoba pada Februari lalu.
Disetiap kesempatan, pria kelahiran 1966 ini selalu tak lupa mengingatkan para penggemarnya untuk terus berkarya tanpa perlu menggunakna narkoba.
Pria yang akrab dipanggil Pakde ini ternyata juga senang menularkan energi positif sambil berinteraksi dengan penggemarnya.
Dalam tweet terakhirnya yang berbahasa Jawa, Didi Kempot berusaha mengingatkan warganet untuk terus menebarkan energi positif selama masa pandemi agar menjadi inspirasi bagi orang lain.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada Sobat Ambyar karena telah berdonasi di konser amal yang ia gelar.
Konser amal Didi Kempot yang diadakan 11 april 2020 berhasil mengumpulkan Rp. 7,6 Miliar
8. Sebelum Meninggal, Sempat Bikin Lagu dan Video Klip “Ojo Mudik”
Sebelum kepergiannya, sang maestro sempat merilis karya baru berupa anjuran untuk tidak mudik berjudul ‘Ojo Mudik’. Prosesi rekaman dengan pengambilan video musik dilakukan di Joglo Rumah Dinas Loji Gandrung Wali Kota Solo.
Selain anjuran untuk tidak mudik, dalam lirik lagu tersebut juga berisi ajakan sama-sama melawan corona dengan cara tidak mudik, mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Semua itu dilarut dalam lirik lagu sederhana khas Didi Kempot yang mudah diingat.
Di lagu ‘Ojo Mudik’, Didi Kempot berkolaborasi dengan Walikota Solo, Dandim 0735/Solo, dan Kapolresta Solo
Inilah karya Didi Kempot yang dirilis. Selamat jalan “The Godfather of Broken Heart”. Kami semua mendoakanmu semoga kini engkau tenang disisi-Nya.